Kamis, 16 Oktober 2014

Antenatal Care

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin.

Tanda dan Gejala Awal Kehamilan
Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi.  Selain itu didapatkan tanda-tanda lain yaitu :
  1. Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
  1. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil
  1. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah
  1. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan hormon
  1. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan
  1. Perubahan mood karena pengaruh hormon
Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi (melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan). Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama

Pengobatan
Seorang wanita hamil harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
  1. Nutrisi dalam Kehamilan
  2. Obat-obatan selama kehamilan
  3. Olahraga selama kehamilan
  4. Bekerja selama kehamilan
  5. Berhubungan seksual selama kehamilan
  6. Bepergian selama kehamilan
  7. Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan
1. Nutrisi dalam kehamilan
Wanita hamil harus makan makanan bergizi yang memiliki banyak variasi. Kebutuhan kalori wanita hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari tergantung dari berat badan sebelum hamil, aktivitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar). Selama kehamilan, peningkatan kalori makanan didapatkan melalui pilihan makanan sehat dan suplemen vitamin.  Peningkatan berat badan yang normal selama kehamilan adalah 6,5 sampai 16 kg. Peningkatan berat badan optimal untuk wanita hamil dengan berat badan kurang sebanyak 18,2 kg, sedangkan untuk wanita hamil dengan berat badan berlebih tidak lebih dari 6,8 kg.
Selama triwulan pertama dan kedua, kenaikan berat badan terutama terjadi pada ibu yaitu peningkatan jumlah air dalam tubuh, sementara pertumbuhan janin terutama terjadi pada triwulan ketiga. Bila berat badan naik lebih dari semestinya, maka dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, sayur-mayur serta buah-buahan jangan dikurangi. Jenis makanan yang sehat dan variatif selama kehamilan diantaranya adalah :
- Buah dan sayuran 
- Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang 
- Protein seperti daging, ikan, kacang 
- Makanan berserat yang dapat ditemukan di roti gandum, buah, sayur 
- Susu dan keju


Gambar 1. Makanan sehat selama kehamilan
Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin yang dikandung diantaranya :
 
  • Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin)
  • Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma
  • Ikan yang mengandung metilmerkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat mengganggu sistem saraf janin
  • Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 300 mg per hari. Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat
  • Vitamin A dalam dosis > 20.000 – 50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan
- Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan melindungi dari gangguan
  saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita hamil disarankan mengkonsumsi  asam folat 400 μg/hari
  selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan 
- Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam
  darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang
  dibutuhkan adalah 30 – 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin < 10 atau 10,5
  g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran
  hijau, gandum, dan buah-buahan kering. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan
  dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan 
- Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi
  janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium
  sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk
  meningkatkan penyerapan
2.      Obat-obatan Selama Kehamilan
Beberapa obat cukup aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, namun bagaimanapun juga disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin di dalam kehamilan untuk mengurangi faktor risiko efek samping obat pada janin.
 
                                             Gambar 2. Obat-obatan selama kehamilan
3.      Olahraga selama kehamilan
Latihan teratur selama kehamilan dapat mempersiapkan fisik maupun mental yang baik untuk persiapan persalinan maupun ketika bayi sudah lahir nanti.  Merawat bayi baru lahir dapat mengakibatkan stress dan kelelahan. Latihan fisik secara teratur mencegah rasa tidak nyaman, meningkatkan tenaga, dan meningkatkan kesehatan.
Latihan yang diperlukan adalah latihan yang nyaman dan tidak membuat tubuh mengeluarkan energi terlalu besar. Berenang dan bersepeda dapat dilakukan selama kehamilan. Jalan-jalan dan aerobic low impact dapat ditoleransi. Berjalan adalah olahraga yang baik untuk pemula. Berjalan memiliki efek seperti aerobik namun tanpa beban berat pada persendian. Pakailah jenis sepatu yang nyaman ketika berolahraga. Latihan dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan seperti konstipasi, pegal pada punggung, mudah lelah, bengkak pada kaki, dan varises vena.
Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya, olehraga yang dapat mengakibatkan jatuh atau trauma pada perut, dan olahraga dengan beban persendian yang berat. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung. Pada triwulan 2 dan 3, hindari latihan yang melibatkan gerakan berbaring di punggung karena akan menurunkan aliran darah ke rahim.
  1. Aerobic low impact yang berarti aerobik tanpa gerakan melompat, tendangan tinggi, berlari cepat, dan tetap meletakkan satu kaki di lantai untuk mencegah persendian mudah lelah dan cedera maka aerobik tersebut aman selama kehamilan
  2. Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali semingu
  3. Jangan melakukan olahraga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan olahraga apabila mengalami gejala lelah, pusing, kehabisan napas
  4. Pakailah sepatu olahraga yang nyaman
  5. Untuk menghindari overheated, wanita hamil disarankan berolahraga pada daerah yang dingin, minum air yang banyak selama latihan, dan memakai baju olahraga yang nyaman
  6. Lakukan istirahat secara teratur
  7. Pilihlah tipe olahraga yang tidak memiliki risiko trauma (terutama bagian perut) dan jatuh dengan menghindari daerah berbatu dan jalur yang tidak stabil ketika berlari atau bersepeda
  8. Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya terutama pada triwulan kedua dan ketiga
  9. Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang dikeluarkan ketika berolahraga
  10. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung
Kondisi dimana olahraga dilarang untuk wanita hamil adalah :
  1. Hipertensi (tekanan darah tingi) dalam kehamilan
  2. Ketuban pecah dini
  3. Inkompetensi serviks karena menyebabkan mudahnya terjadi keguguran
  4. Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II atau III
  5. Pertumbuhan janin terhambat

    4.      Bekerja selama kehamilan
    Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik berat, berdiri dalam jangka waktu lama, pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek samping lingkungan (contoh : limbah) harus dimodifikasi.
    Menurut undang-undang perburuhan, wanita hamil berhak mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Pada wanita yang bekerja, dianjurkan untuk segera ke dokter apabila terjadi perdarahan dari kemaluan atau keram hebat di perut. Pada minggu-minggu akhir kehamilan, tanda-tanda permulaan persalinan harus diketahui oleh wanita hamil tersebut sehingga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda persalinan tersebut.
    5.      Berhubungan seksual selama kehamilan
     Pada umumnya senggama diperbolehkan selama kehamilan asalkan dilakukan dengan hati-hati.
    Peningkatan aktivitas kandungan (kontraksi) setelah hubungan seksual umum didapatkan pada
    kehamilan. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta previa, atau abortus berulang,
    dianjurkan untuk menghindari berhubungan seksual selama kehamilan. Pada akhir kehamilan, ketika
    kepala sudah masuk rongga panggul, senggama sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan rasa
    sakit dan perdarahan.

    6.      Bepergian Selama Kehamilan
    Hal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian adalah :
    1.  Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko bekuan darah dalam vena dan tromboflebitis selama kehamilan
    2.   Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit
    3.  Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di mobil atau pesawat terbang
    4.   Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakkan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar.


    7.      Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan
    Wanita hamil yang merokok dapat mengakibatkan beberapa gangguan pada janinnya seperti, bayi berat lahir rendah, preterm (lahir sebelum waktunya), ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin. Sebaiknya rokok dihindari ketika wanita sedang hamil. Etanol yang terkandung di dalam alkohol dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janin. Etanol diketahui sebagai zat yang teratogen (menyebabkan kecacatan bagi janin). Keracunan etanol pada janin tergantung dari jumlah alkohol yang dikonsumsi, risiko terbesar kecacatan terjadi pada triwulan pertama karena pada saat itulah pembentukan organ-organ pada janin sedang terjadi. Kokain juga diketahui sebagai zat yang teratogen. Opiat dan amfetamin dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.

    Pada umumnya senggama diperbolehkan selama kehamilan asalkan dilakukan dengan hati-hati. Peningkatan aktivitas kandungan (kontraksi) setelah hubungan seksual umum didapatkan pada kehamilan. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta previa, atau abortus berulang, dianjurkan untuk menghindari berhubungan seksual selama kehamilan. Pada akhir kehamilan, ketika kepala sudah masuk rongga panggul, senggama sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan rasa sakit dan perdarahan.
    6.      Bepergian Selama Kehamilan
    Hal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian adalah :
    1. Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko bekuan darah dalam vena dan tromboflebitis selama kehamilan
    2. Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit
    3.  Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di mobil atau pesawat terbang
    4. Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakkan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar. 

Aborsi



Definisi
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau berat bayi kurang dari 500 g (ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan).1  Angka kejadian aborsi meningkat dengan bertambahnya usia dan terdapatnya riwayat aborsi sebelumnya. Proses abortus dapat berlangsung secara :
  1. Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)
  2. Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),
  3. Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik karena terdapatnya suatu permasalahan atau komplikasi).
Frekuensi terjadinya aborsi di Indonesia sangat sulit dihitung secara akurat karena banyaknya kasus aborsi buatan / sengaja yang tidak dilaporkan. Berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar 2 juta kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya. Pada penelitian di Amerika Serikat terdapat 1,2 – 1,6 juta aborsi yang disengaja dalam 10 tahun terakhir dan merupakan pilihan wanita Amerika untuk kehamilan yang tidak diinginkan. Secara keseluruhan, di seluruh dunia, aborsi adalah penyebab kematian yang paling utama dibandingkan kanker maupun penyakit jantung.

Gejala
Tanda dan Gejala
  1. Nyeri perut bagian bawah
  2. Keram pada rahim
  3. Nyeri pada punggung
  4. Perdarahan dari kemaluan
  5. Pembukaan leher rahim
  6. Pengeluaran janin dari dalam rahim
Pengobatan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan USG, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan hormonal kadar B-hCG.
Tatalaksana pasca abortus
Pemeriksaan untuk mencari penyebab abortus spontan dengan menggunakan USG atau kadar B-hCG selama 1-2 bulan berikutnya. Sesudah mengalami abortus, ibu dianjurkan jangan hamil dulu selama 3 bulan kemudian (jika perlu gunakan kontrasepsi kondom atau pil).
 
 Lain-Lain
Alasan
Aborsi yang dilakukan seorang wanita hamil memiliki berbagai macam alasan, baik alasan medis maupun alasan non medis. Menurut studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998), menyatakan bahwa hanya 1 % kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3 % karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3 % karena janin akan tumbuh dengan cacat tubuh yang serius. Sedangkan 93 % kasus aborsi lainnya adalah karena alasan-alasan non medis diantaranya adalah tidak ingin memiliki anak dengan alasan takut mengganggu karir atau sekolah, tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak, dan tidak ingin memiliki anak tanpa ayah.
Penyebab
Penyebab abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal, kelainan bentuk rahim, faktor imunologi (kekebalan tubuh),  dan penyakit dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin dan faktor ibu.
Faktor Janin
Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor janin disebabkan karena terdapatnya kelainan pada perkembangan janin [seperti kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari, maupun kecelakaan pada janin. Frekuensi terjadinya kelainan kromosom (genetik) pada triwulan pertama berkisar sebesar 60%.
Faktor ibu
Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor ibu yang dapat menyebabkan abortus spontan adalah faktor genetik orangtua yang berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan genetik; infeksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis, gonorrhea; kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol; kelainan jantung; kelainan bawaan dari rahim, seperti  rahim bikornu (rahim yang bertanduk), rahim yang bersepta (memiliki selaput pembatas di dalamnya)  maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau operasi rahim sebelumnya.  Mioma pada rahim juga berkaitan dengan angka kejadian aborsi spontan.
Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya abortus adalah :
  1. Usia ibu yang lanjut
  2. Riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik
  3. Riwayat infertilitas (tidak memiliki anak)
  4. Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
  5. Infeksi (cacar, toxoplasma, dll)
  6. Paparan dengan berbagai macam zat kimia (rokok, obat-obatab, alkohol, radiasi)
  7. Trauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama kehamilan
  8. Kelainan kromosom (genetik)

Proses abortus sendiri terbagi atas :
Abortus imminens
Abortus imminens adalah terjadinya perdarahan dari rahim sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu, dimana janin masih berada di dalam rahim dan tanpa disertai pembukaan dari leher rahim. Apabila janin masih hidup maka kehamilan dapat dipertahankan, akan tetapi apabila janin mengalami kematian, maka dapat terjadi abortus spontan. Penentuan kehidupan janin dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) untuk melihat gerakan dan denyut jantung janin. Denyut jantung janin dapat juga didengarkan melalui alat Doppler atau Laennec apabila janin sudah mencapai usia 12 – 16 minggu. Tatalaksana yang dilakukan meliputi istirahat baring.
Abortus insipiens
Abortus  insipiens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari rahim pada  kehamilan sebelum 20 minggu, dengan adanya pembukaan leher rahim, namun  janin masih berada di dalam rahim. Pada tahapan ini terjadi perdarahan  dari rahim dengan kontraksi yang semakin lama semakin kuat dan semakin  sering, diikuti dengan pembukaan leher rahim.
Tatalaksana yang dilakukan adalah pengeluaran sisa hasil konsepsi  (pertemuan sel telur dan sel sperma) dengan infus oksitosin, dan / atau  dengan kuretase.


                                        
                                                                 Gambar 1. Kuretase

Abortus inkompletus
Pada abortus inkompletus, produk konsepsi (janin) sebagian sudah keluar akan tetapi masih ada sisa yang tertinggal di dalam rahim. Gejala yang terjadi adalah keram pada rahim disertai perdarahan rahim dalam jumlah banyak, terjadi pembukaan, dan sebagian jaringan keluar. Penanganan yang dilaksanakan adalah mengawasi kondisi ibu agar tetap stabil dan pengeluaran seluruh jaringan hasil konsepsi yang masih tertinggal di dalam rahim.
Abortus kompletus
Abortus kompletus ditandai dengan pengeluaran lengkap seluruh hasil konsepsi yang diikuti dengan sedikit perdarahan, dan nyeri. Tatalaksana yang dilakukan adalah peningkatan keadaan umum ibu.
Missed abortion
Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil konsepsi. Alasan  mengapa janin yang meninggal tidak keluar masih belum jelas. Biasanya didahului dengan tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda kehamilan tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat terdeteksi.
Abortus terapeutik
Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu atas pertimbangan kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya. Misalnya pada wanita dengan kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan kelainan janin yang berat.
Abortus septik
Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat tindakan abortus yang tidak sesuai dengan prosedur (misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada umumnya endometritis, yang  bisa berkembang menjadi parametritis dan peritonitis.
Abortus berulang
Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3 bulan pertama kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada wanita yang belum pernah memiliki anak yang hidup sebelumnya. Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

Anodontia (Benih Gigi Tidak Ada)






                                                              Gambar Anodontia

Defenisi
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia.


Gejala
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya.

                                        Gambar 2. Hampir seluruh gigi tidak terbentuk

Pengobatan

Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.

Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini. Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.


Lain

Penyebab
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.
                                                             Gambar 3. Hypodontia

Amandel - Tonsilitis



Amandel sebenarnya sebutan lain dari tonsil yang merupakan jaringan limfatik yang terletak pada kedua sisi tenggorokan, diatas dan di belakang lidah. Jika terdapat infeksi di dalam tubuh,khususnya pada daerah mulut, maka tonsil yang merupakan bagian dari sistem imun akan membantu memerangi dengan bekerja lebih keras sehingga dapat terjadi pembesaran maupun peradangan tonsil yang disebut dengan tonsillitis.
Penyebab tonsillitis tersering berasal dari virus. Sedangkan bakteri, jamur atau parasit juga dapat menjadi penyebab meskipun lebih jarang terjadi. Penyebaran infeksi melalui udara, tangan dan dari ciuman. Dapat ditemukan pada semua umur terutama pada anak.

Gejala
Gejala umum tonsillitis adalah nyeri tenggorok dan demam. Pada tenggorok dan tonsil biasanya terlihat merah dan membengkak. Pada tonsil dapat terlihat nanah yang menutupi secara penuh ataupun  bercak-bercak.
Tonsilitis yang disebabkan oleh virus akan menghilang dengan sendirinya. Pengobatan akan bertujuan untuk membantu Anda merasa lebih nyaman. Anda dapat mengurangi nyeri pada tenggorok dengan berkumur-kumur dengan air garam ataupun minum teh hangat. Akan tetapi bila tonsillitis Anda disebabkan oleh bakteri, maka Anda perlu pengobatan antibiotik

Pengobatan
Bila, tonsillitis ini terjadi berulangkali, atau tidak membaik dengan pengobatan serta mengganggu aktivitas sehari-hari, maka operasi pengangkatan tonsil/tonsilektomi adalah pilihan yang tepat. Apabila pada keadaan demikian tidak dilakukan tonsilektomi, maka dapat terjadi komplikasi ke daerah sekitarnya- infeksi hidung, sinus, telinga; dan komplikasi jauh seperti infeksi pada jantung, ginjal, mata, sendi maupun kulit.
Karena disebabkan oleh bakteri, maka untuk mengatasinya maka akan diberikan antibiotik. Selain itu dapat pula diberikan obat untuk mengurangi proses peradangan yang terjadi pada amandel tersebut. Untuk operasi pengangkatan amandel, hanya dilakukan jika sudah ada indikasi yaitu berulangnya penyakit cukup sering dan terdapat gejala penyumbatan seperti gangguan tidur. Pasien yang sering  mengalami penyakit ini dalam sebulan sampai beberapa kali, sering mengorok saat tidur, dan sering terbangun karena sesak maka sudah dianjurkan untuk dilakukan operasi pengangkatan amandel.
Infeksi pada tonsil yang disarankan untuk melakukan operasi umumnya disebabkan oleh kuman Streptococcus. Operasi pengangkatan tonsil (tonsilektomi) umumnya dilakukan pada anak-anak. Tonsilektomi diindikasikan pada pasien dengan :

- Tonsilitis akut dengan episode berulang
- Tonsilitis kronik yang persisten dan menyebabkan nyeri tenggorokan
- Terdapat keluhan sleep apneu (sumbatan saluran napas akibat tonsil yang membesar)
- Sulit menelan akibat tonsil yang membesar
- Tonsil yang sangat besar dengan kripta

Jadi tidak semua tonsilitis dioperasi. Tonsil sendiri merupakan salah satu pertahanan tubuh sehingga apabila tidak memenuhi indikasi diatas maka tidak perlu dioperasi. Pembesaran tonsil dan adenoid dapat dicegah dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh, menghindari pencetus alergi, dan menghindari zat yang merangsang pembesaran tonsil dan adenoid seperti MSG dan dingin.

Lain-Lain


                                                              Kondisi tonsilitis / amandel



Untuk mempercepat proses penyembuhan, kebiasaan makan juga perlu dijaga. Konsumsi minuman dingin, es krim, minuman soda, makanan yang digoreng, dan makanan manis harus dihindari. Perbanyaklah minum air putih hangat. Bila ternyata sering berulang, dalam sebulan hingga 3 kali mengalami penyakit ini dan terdapat gangguan saat tidur, segera konsultasi ke dokter spesialis THT untuk dipikirkan langkah selanjutnya apakah perlu dilakukan operasi pengangkatan amandel atau tidak.
 Apabila terdapat peradangan baik faring maupun tonsil, dapat diatasi dengan obat-obatan, baik antiradang, batuk, atau antibiotik bila perlu. Kami sarankan agar Anda berkonsultasi ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan evaluasi lebih lanjut apabila penyakit ini datang. Namun tentu saja akan lebih baik mencegah dibandingkan mengobati.

Abrasi Gigi


Abrasi gigi disebabkan oleh gaya friksi (gesekan) langsung antara gigi dan objek eksternal, atau karena gaya friksi antara bagian gigi yang berkontak dengan benda abrasif. Abrasi dapat terjadi dari :
  1. Cara atau teknik menyikat gigi yang tidak tepat,
  2. Kebiasan buruk seperti menggigit pensil,
  3. Mengunyah tembakau,
  4. Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan diantara gigi,
  5. Penggunaan gigi tiruan lepasan yang menggunakan cengkeram.
Abrasi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan dengan penekanan berlebihan adalah bentuk yang paling sering ditemukan.

Gambaran klinis

Biasanya terlihat sebagai cekungan tajam di daerah sepertiga bawah mahkota gigi, di dekat gusi, dengan takikan berbentuk V pada bagian gingiva (gusi) dari aspek fasial gigi. Bila abrasi terjadi akibat penggunaan tusuk gigi, celah atau takikan ini dapat terjadi di celah gigi. Gigi yang paling sering terkena adalah gigi premolar dan kaninus (taring).
Selain mengganggu penampilan, abrasi gigi dapat menyebabkan gigi menjadi hipersensitif. Pada sebagian orang, di daerah tersebut akan terasa ngilu bila terkena minuman dingin atau bila ada hembusan angin.
Keadaan ini ditandai dengan terbentuknya suatu cekungan pada bagian leher gigi atau bagian gigi yang berdekatan dengan gusi dibagian sebelah fasial dari gigi. Terbukanya lapisan dentin pada bagian yang abrasif akan menyebabkan tereksposenya dentin gigi yang berwarna kuning
 


Pengobatan
Perawatan untuk gigi abrasi tergantung pada keparahannya. Tidak semua keadaan abrasi membutuhkan perawatan. Bila jaringan gigi yang hilang masih sangat sedikit namun terasa keluhan seperti ngilu atau sensitif, dokter gigi akan memberikan perawatan fluor yang dapat digunakan sendiri oleh pasien di rumah, bisa dalam bentuk gel atau obat kumur. Atau bisa berupa fluor yang dioleskan langsung pada gigi oleh dokter gigi.
Bila jaringan keras gigi sudah banyak yang hilang seperti gambar di atas, dapat dilakukan penambalan dengan bahan tambal sewarna gigi seperti resin komposit. Dokter gigi juga memberikan semacam pernis yang mengandung fluor untuk menutupi bagian tersebut, sehingga rasa ngilu akan berkurang dan hilang.
Pemilihan pasta gigi yang tepat juga dapat memberi dampak yang signifikan terhadap berkurangnya rasa ngilu. Dari penelitian diketahui bahwa pasta gigi yang mengandung potassium sulfat dapat menutup tubuli dentin sehingga rangsang dari luar dapat dihambat.
 
Lain-Lain

Guna mengurangi dampak dan perawatan kondisi abrasi, maka diperlukan usaha untuk mengurangi melakukan kebiasaan-kebiasaan yang semakin mencetuskan atau memperparah proses abrasi gigi. 
Beberapa kebiasaan yang semakin memperparah abrasi yang harus dikurangi:
 
- Kurangi kebiasaan menggigit-gigit benda keras. Seringkali tanpa disadari kebiasaan menggigit pulpen atau
   pensil maupun alat tulis lainnya tidak sengaja dilakukan. Kebiasaan inilah yang harus dicermati untuk
  dikurangi.
- Kebiasaan menyikat gigi terlampau keras juga dapat memperparah dan mencetuskan kondisi abrasi gigi.
   Dalam hal ini, sikapilah dengan melakukan teknik menyikat gigi yang baik dan benar sesuai dengan yang
  dianjurkan. Dalam mendukung hal ini, pemilihan jenis sikat gigi juga menentukan, seperti memilih jenis sikat
  gigi yang lembut guna mencegah kerusakan lapisan gigi yang berlanjut menjadi abrasi gigi. 
 

Selasa, 14 Oktober 2014

Botolinum Toxin (BOTOX)

Definisi
Kalau kita mendengar kata “botox”, yang ada di pikiran kita kemungkinan besar adalah kulit kencang. Ya memang, botox dewasa ini sering digunakan sebagai salah satu obat kecantikan. Namun sebelumnya, marilah kita menelusuri sejarah perkembangan botulinum toxin ini.
Toksin Botulinum adalah toksin saraf yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Toksin (racun) ini merupakan salah satu yang paling berbahaya di dunia. Pada tahun 1950, peneliti menemukan bahwa dengan menyuntikkan toksin Botulinum ternyata dapat mengurangi kerja otot yang menyebabkan otot tidak mampu berkontraksi dalam waktu 4 – 6 bulan.
Awalnya, Alan Scott untuk pertama kalinya menggunakan toksin ini untuk mengatasi juling dan keluhan mata mengedip diluar kontrol kita (blepharospasme). Namun dewasa ini, ditemukan kegunaan toksin ini sebagai obat kosmetik. Pada saat penggunaan Botox untuk kepentingan pengobatan gangguan otot pada mata, ternyata juga didapatkan berkurangnya kerutan diantara kedua alis mata. Dan setelah dilakukan serangkaian uji klinik, pada tahun 2002 Botox telah mendapat ijin untuk digunakan sebagai obat kosmetik.

                                                  Gambar : Botox Sebelum dan Sesudah                                      


Ternyata Botox mempunyai sejumlah kegunaan lain disamping sebagai obat kecantikan, yaitu :
  1. Sakit kepala kronik
  2. Nyeri otot kronik
  3. Kaku leher
  4. Blepharospasme
  5. Keringat yang berlebihan
  6. Inkontinensia (ketidakmampuan menahan buang air) pada anak-anak
  7. Kekakuan yang diakibatkan oleh penyakit lain seperti stroke, Parkinson, dan Cerebral Palsy
  8. Gangguan sendi rahang
  9. Penyembuhan luka
  10. Air liur yang berlebihan
  11. Depresi
  12. Meningkatkan kecepatan pengosongan lambung
Namun, obat ini juga mempunyai efek samping, antara lain :
  1. Kelumpuhan
  2. Reaksi alergi
  3. Memar (lebih diakibatkan oleh cara penyuntikannya)
  4. Gangguan di wajah (senyum yang tidak simetris, kehilangan kemampuan menutup mata, kelopak mata yang turun)
  5. Kehilangan kemampuan mengunyah makanan yang keras
Untuk kepentingan kosmetik, Botox dibatasi dalam waktu penggunaannya. Jangka waktu penggunaannya dapat sekitar 6 minggu hingga 8 bulan. Semakin rendah dosis yang digunakan, semakin rendah juga derajat keracunannya. Jadi, sebelum kita memutuskan menggunakan Botox, sebaiknya kita konsultasi dahulu ke dokter kulit agar mendapat penjelasan yang lebih detail.


                                                                   Gambar : Botox



Bibir Sumbing

Definisi
Sumbing secara sederhana dapat diartikan sebagai adanya suatu celah. Contohnya pada bibir, jika terdapat celah pada bibis maka dikatakan bibir sumbing.

Gejala Klinis
Gejala klinis sangat bervariasi. Sumbing bibir juga diklasifikasikan menjadi unilateral (hanya sebelah / satu sisi) dan bilateral (melibatkan dua sisi bibir), serta lengkap dan tidak lengkap. Bibir sumbing tidak lengkapditandai oleh garis sumbing yang tidak mencapai dasar lubang hidung (nasal sill). Dalam hal ini nasal sill harus intak, dan bagian ini sering disebut sebagai Simonart’s band. Bibir sumbing lengkap melibatkan seluruh ketebalan bibir dan prosesus alveolaris (palatum primer), meluas menuju nasal sill dan tidak terdapat Simonart’s band, serta sering disertai sumbing palatum (sumbing langit-langit). Biasanya sebagai konsekuensi adanya bibir sumbing, hidung juga mengalami perubahan bentuk.

                             
                             Gambar. A. Bibir sumbing tidak lengkap, B. Bibir sumbing lengkap

 Penatalaksanaan
Bayi yang terlahir dengan bibir sumbing harus ditangani oleh klinisi dari multidisiplin dengan pendekatan team-based, agar memungkinkan koordinasi efektif dari berbagai aspek multidisiplin tersebut. Selain masalah rekonstruksi bibir yang sumbing, masih ada masalah lain yang perlu dipertimbangkan yaitu masalah pendengaran, bicara, gigi-geligi dan psikososial. Masalah-masalah ini sama pentingnya dengan rekonstruksi anatomis, dan pada akhirnya hasil fungsional yang baik dari rekonstruksi yang dikerjakan juga dipengaruhi oleh masalah-masalah tersebut. Dengan pendekatan multidisipliner, tatalaksana yang komprehensif dapat diberikan, dan sebaiknya kontinyu sejak bayi lahir sampai remaja. Diperlukan tenaga spesialis bidang kesehatan anak, bedah plastik, THT, gigi ortodonti, serta terapis wicara, psikolog, ahli nutrisi dan audiolog.

Tatalaksana Bedah
Saat paling optimal untuk melakukan operasi repair sumbing sebenarnya masih kontroversial. Beberapa pusat penanganan sumbing memilih melakukan operasi pada periode neonatus dini, dengan manfaat teoretis : kemampuan adaptasi penampakan jaringan parut lebih baik, sehingga meminimalisasikan kelainan hidung. Beberapa pusat penanganan sumbing yang lain, dengan alasan untuk meminimalisasikan resiko efek samping anestesi umum, bertahan dengan the rule of ten : yaitu melakukan operasi repair sumbing pada anak dengan berat badan 10 lb (5 kg), usia 10 minggu dan kadar hemoglobin darah 10 g. Secara umum, operasi perbaikan sumbing bibir dilakukan pada usia bayi 2 – 4 bulan; dengan begitu resiko efek samping anestesia lebih rendah, bayi sudah lebih kuat menghadapi stress operasi, serta ukuran elemen bibir sudah lebih besar sehingga rekonstruksi dapat dilakukan dengan lebih rapi dan akurat. Jika celah pada bibir sumbing lebar, terkadang diperlukan suatu alat orthodonti terlebih dahulu untuk menunjang keberhasilan operasi.

Penyebab
Dasar penyebab terjadinya bibir sumbing belum dimengerti secara keseluruhan. Dikatakan merupakan gabungan antara genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan seperti infeksi virus (misal rubella) dan agen teratogenik (seperti steroid, antikonvulsan) selama trimester pertama kehamilan, telah dicurigai berkaitan erat dengan terjadinya sumbing. Resiko terjadinya sumbing juga meningkat dengan semakin tuanya usia orangtua, terutama lebih dari 30 tahun, dengan usia sang ayah nampaknya lebih merupakan faktor signifikan dibandingkan usia ibu.



Batu Ginjal


Batu Ginjal
Batu saluran kemih merupakan massa keras yang terbentuk dari pengendapan kristal yang ada di urin. Batu ini paling sering terbentuk didalam ginjal atau ureter (saluran kemih yang menghubungkan antara ginjal dengan kandung kemih). Namun dapat juga terbentuk dalam kandung kemih ataupun uretra (saluran yang menghubungkan antara kandung kemih dan alat kelamin). Berikut akan lebih dibicarakan tentang batu ginjal.
Batu ginjal dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Kebanyakan dari batu ginjal yang terbentuk keluar bersama dengan urin tanpa menimbulkan keluhan. Jika batu ginjal berukuran besar (lebih dari 2-3 mm), barulah dapat menimbulkan keluhan karena tersumbatnya saluran kemih.

Gejala Klinis
Pada batu yang masih berukuran kecil dapat tidak memberikan gejala. Bahkan terkadang batu keluar sendiri saat buang air kecil yang sering terlihat sebagai kencing berpasir. Namun, pada batu yang berukuran lebih besar, maka dapat memberikan keluhan seperti dibawah ini :
 
- Nyeri kolik
  Nyeri yang disebabkan karena usaha untuk mengeluarkan batu, namun tersangkut di saluran kemih. Nyeri
  ini dirasakan sangat hebat dan hilang timbul.
 
- Hematuria (ada darah di urin)
- Nyeri saat berkemih, terutama saat batu bergerak
- Buang air kecil sedikit, yang disebabkan tersumbatnya saluran kemih oleh batu
- Mual dan muntah

Penatalaksanaan
Sekitar 90 % dari batu ginjal yang berukuran 4 mm dapat keluar dengan sendirinya melalui urin. Namun, kebanyakan batu berukuran lebih dari 6 mm memerlukan intervensi. Pada beberapa kasus, batu yang berukuran kecil yang tidak menimbulkan gejala, dapat diobservasi selama 30 hari untuk melihat apakah dapat keluar dengan sendirinya sebelum diputuskan untuk dilakukan intervensi bedah. Tindakan bedah yang cepat, perlu dilakukan pada pasien yang hanya mempunyai satu ginjal, nyeri yang sangat hebat, atau adanya ginjal yang terinfeksi yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Penghilang rasa sakit
Obat penghilang rasa sakit yang paling cocok untuk nyeri karena batu ginjal adalah golongan narkotika seperti morfin, demerol, atau dilaudid. Namun standar saat ini untuk menghilangkan nyeri akut karena batu ginjal adalah penyuntikan ketorolak melalui pembuluh darah.
Intervensi bedah

- Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), tehnik ini menggunakan getaran gelombang untuk
  memecahkan batu dari luar sehingga batu menjadi serpihan kecil yang pada akhirnya dapat keluar dengan
  sendirinya. 
- Percutaneus nephrolithotomy atau pembedahan terbuka dapat dilakukan pada batu ginjal yang besaratau
  yang mengalami komplikasi atau untuk batu yang tidak berhasil dikeluarkan dengan cara ESWL.
Pencegahan

-Minum banyak air putih sehingga produksi urin dapat me jadi 2-2,5 liter per hari
- Diet rendah protein, nitrogen, dan garam
- Hindari vitamin C berlebih, terutama yang berasal dari suplemen
- Hindari mengonsumsi kalsium secara berlebihan
- Konsumsi obat seperti thiazides, potasium sitrat, magnesium sitrat, dan allopurinol tergantung dari jenis
   batunya.
Penyebab
Batu ginjal kebanyakan tidak diketahui penyebabnya. Namun ada beberapa macam penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal, antara lain : renal tubular acidosis dan medullary sponge kidney.


Batu Ginjal
Jenis
Jenis batu ginjal yang paling sering (lebih dari 80 %) adalah yang terbentuk dari kristal kalsium oksalat. Pendapat konvensional mengatakan bahwa konsumsi kalsium dalam jumlah besar dapat memicu terjadinya batu ginjal. Namun, bukti-bukti terbaru malah menyatakan bahwa konsunsi kalsium dalam jumlah sedikitlah yang memicu terjadinya batu ginjal ini. Hal ini disebabkan karena dengan sedikitnya kalsium yang dikonsumsi, maka oksalat yang diserap tubuh semakin banyak. Oksalat ini kemudian melalui ginjal dan dibuang ke urin. Dalam urin, oksalat merupakan zat yang mudah membentuk endapan kalsium oksalat.
Jenis batu yang lain adalah yang terbentuk dari struvit (magnesium, ammonium, dan fosfat), asam urat, kalsium fosfat, dan sistin.

- Batu struvit dihubungkan dengan adanya bakteri pemecah urea seperti Proteus mirabilis, spesies Klebsiela,
  Seratia, dan Providensia. Bakteri ini memecah urea menjadi ammonia yang pada akhirnya menurunkan
  keasaman urin.
- Batu asam urat sering terjadi pada penderita gout, leukemia, dan gangguan metabolism asam-basa.  Semua
   penyakit ini menyebabkan peningkatan asam urat dalam tubuh.
- Batu kalsium fosfat sering berhubungan dengan hiperparatiroidisme dan renal tubular acidosis.
- Batu sistin berhubungan dengan orang yang menderita sistinuria.
Pemeriksaan Penunjang

-Foto roentgen (x-ray) abdomen yang dapat dilanjutkan dengan pemberian kontras (intravenous pielogram)
- Ultrasonografi, dapat dilakukan pada ibu hamil yang sebaiknya tidak dilakukan foto roentgen karena
  bahaya radiasinya
- CT-scan, merupakan baku emas pemeriksaan batu ginjal
- Pemeriksaan mikroskopik dari urin, yang dapat menunjukkan adanya protein, sel darah merah, dan kristal
   kristal lainnya
- Kultur dari urin untuk menyingkirkan adanya infeksi
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pengumpulan urin 24 jam untuk melihat total dari urin yang keluar sehari, serta melihat kandungan
   magnesium, sodium, asam urat, kalsium, sitrat, oksalat, dan fosfat dalam urin secara kuantitatif.

Batu Empedu

Defenisi
Batu empedu merupakan bahan kristalin yang dibentuk oleh tubuh yang mengalami penimbunan. Batu empedu dapat terjadi disepanjang sistem empedu, meliputi kantung empedu dan juga saluran empedu.


Gejala
Biasanya batu empedu pada awalnya tidak memberikan keluhan apa-apa. Namun, jika sudah berukuran lebih dari 8mm (kemungkinan terjadi penyumbatan saluran empedu lebih besar) barulah akan menimbulkan gejala. Karena pada dasarnya kantung empedu itu berkontraksi, maka batu yang ada di kantung empedu akan berusaha didorong keluar, hingga pada suatu keadaan (batu yang berukuran besar), batu yang terdorong keluar akan menyangkut di saluran empedu. Keluhan utamanya berupa nyeri (biasanya hilang timbul) yang sangat hebat di perut kanan atas yang menjadi semakin hebat seiring dengan waktu (dalam beberapa jam). Dapat juga dirasakan nyeri pada punggung (diantara kedua tulang belikat) atau pada pundak kanan.
 
Serangan nyeri ini biasanya timbul setelah makan makanan berlemak dan sering terjadi pada malam hari. Gejala nyeri ini mirip dengan nyeri yang dirasakan jika seseorang menderita batu ginjal. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri ini adalah dengan minum banyak air pada awal serangan. Cara lain adalah dengan mengonsumsi magnesium diikuti dengan minum cairan yang pahit seperti kopi satu jam kemudian. Cairan yang pahit menstimulasi laju aliran empedu. Penelitian menunjukkan rendahnya angka kejadian batu empedu pada peminum kopi.
 
Selain nyeri, terdapat beberapa gejala lainnya. Seperti mual dan muntah, kentut, dan diare. Jika gejala yang telah disebutkan terdahulu disertai dengan demam (tidak terlalu tinggi), mata atau kulit menjadi kuning, dan tinja berwarna seperti dempul, maka sebaiknya kita langsung berkonsultasi ke dokter.

Pemeriksaan Tambahan

Pemeriksaan terbaik untuk dapat melihat adanya betu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan kolesistografi (foto roentgen dimana kita sebelumnya diminta untuk menelan suatu cairan zat kontras yang dapat terlihat pada foto). Pada pemeriksaan laboratorium darah, akan terlihat pola fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin direk, bilirubin indirek, dll) yang abnormal.
Penatalaksanaan

- Pengobatan
Batu empedu kolesterol terkadang dapat dilarutkan dengan obat ursodeoxycholic acid. Batu di saluran empedu dapat diatasi dengan suatu tehnik yang dinamakan Edoscopic Retrograde Sphinceterotomy (ERS)  diikuti dengan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP). Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus. Lalu otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus halus. Hal yang sering menjadi salah persepsi adalah penggunaan gelombang ultrasound (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) untuk memecah batu empedu. Memang ERCP berguna untuk memecah batu ginjal, namun tidak untuk batu empedu.

- Operasi
Pengangkatan kantung empedu merupakan tindakan yang sangat baik dalam mengatasi batu empedu. Namun hanya pasien yang mengalami gejala yang boleh dilakukan tindakan ini. Jika pasien tidak merasakan apa-apa, maka tidak dilakukan tindakan apa-apa. Pada beberapa orang (5-40%), setelah diangkat kantung empedunya, maka akan timbul gejala berupa perasaan tidak nyaman pada perut dan nyeri yang menetap pada perut kanan atas. Ada 2 pilihan operasi, operasi terbuka dan operasi laparoskopi (semi tertutup)

- Alternatif
Ada suatu terapi alternatif yang dinamakan “gallbladder flush” atau “liver flush”. Jadi dalam terapi ini, kita minum 4 gelas “apple cider” dan makan 5 buah apel per hari selama 5 hari, lalu segera setelah itu mengonsumsi magnesium dan kemudian minum jus lemon atau anggur yang dicampur minyak olive sebelum tidur. Paginya, kita akan mengeluarkan kotoran berwarna hijau dan sesuatu yang berwarna coklat (yang diyakini merupakan batunya) tanpa rasa sakit.




Pencegahan
Batu empedu sebagian besar berasal dari kolesterol, maka dari itu sebaiknya kita mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti makanan berlemak, terutama yang mengandung lemak hewani.
Karakteristik
Batu empedu dapat bervariasi ukurannya, dari sebesar pasir hingga sebesar bola golf. Jumlah yang terbentuk juga bisa mencapai beberapa ribu. Bentuknya juga berbeda-beda tergantung dari jenis kandungannya. Secara garis besar, batu empedu dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
 
- Batu kolesterol
Jenis kolesterol ini merupakan 80% dari keseluruhan batu empedu. Penampakannya biasanya berwarna hijau, namun dapat juga putih atau kuning. Batu kolesterol dapat terbentuk jika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dibadingkan dengan garam empedu. Selain itu 2 faktor yang berperan dalam pembentukan batu kolesterol adalah seberapa baik kantung empedu kita berkontraksi untuk mengeluarkan empedu dan adanya protein dalam hati yang berperan untuk menghambat masuknya kolesterol kedalam batu empedu.
Kenaikan hormon estrogen (kehamilan, mendapat terapi hormon, dan KB) dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam empedu dan mengurangi kontraksinya, sehingga mempermudah pembentukan batu empedu.
 
- Batu pigmen
  Batu jenis ini berukuran kecil, berwarna gelap dan terbuat dari bilirubin atau kalsium. Berjumlah sekitar
  20% dari keseluruhan batu empedu. Biasanya batu jenis ini dijumpai pada pasien-pasien dengan
  keadaan/penyakit sirosis, infeksi saluran empedu, kelainan darah yang bersifat menurun, dan anemis sickle
  cell.
  Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan segera menimbulkan infeksi di dalam
  saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
Penyebab                 
Biasanya batu empedu banyak dijumpai pada wanita yang :
 
-Berusia lebih dari 40 tahun
- Kegemukan
- Tidak mempunyai anak (fertil)
- Mempunyai faktor keturunan
Tidak terbukti bahwa ada hubungan antar pola makan dengan  pembentukan batu empedu. Namun masih dipercaya bahwa makanan rendah serat, tinggi kolesterol, dan tinggi karbohidrat dapat berperan dalam pembentukan batu empedu. Faktor lain yang mungkin mempunyai peranan dalam pembentukan batu empedu adalah kehilangan berat badan yang drastis, kesulitan buang air besar, sedikit makan ikan, dan konsumsi rendah folat, kalsium, dan vitamin. Namun, anggur dan roti gandum dapat menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
 

Artritis Septik Akut


Definisi
Infeksi bakteri piogenik (penghasil nanah) akut pada sendi yang jika tidak segera ditangani dapat berlanjut menjadi kerusakan pada sendi.

Gejala Klinis
Gejala klinis yang tampak pada bayi berbeda dengan pada anak-anak dan dewasa, yaitu :
Bayi
 
- Dapat ditemukan kekakuan pada sendi yang terkena
- Nyeri pada pergerakan sendi
- Dapat terjadi demam, namun gejala ini bukan patokan utama
- Dapat terjadi dislokasi patologik pada sendi pada minggu kedua. Anak-anak dan dewasa
 
-Anak-anak dan orang dewasa dapat memberitahu lokasi terjadinya sakit dan nyeri yang timbul saat
  pergerakkan
- Karena sendi sakit, maka tubuh secara otomatis berusaha untuk melindunginya dengan mengontraksikan
  otot-otot disekitar sendi
- Kekakuan sendi jelas terlihat
- Adanya demam
- Subluksasi lebih sering terjadi daripada dislokasi.

Penatalaksanaan
Konservatif
Pemberian antibiotik dapat dilakukan sebelum operasi dilakukan.
Operasi
Tujuan utama dilakukannya operasi adalah untuk membersihkan nanah yang ada pada sendi sehingga tidak terjadi kerusakan yang lenjut pada sendi. Operasi dapat dilakukan secara tertutup (arthroskopi lavage) atau dengan pembedahan terbuka. Jika penyakit ini sudah lanjut, maka dapat dilakukan arthrodesis, yaitu penyatuan sendi, untuk menghilangkan nyeri, meningkatkan stabilitas, dan mengoreksi kelainan bentuk yang ada. Namun cara ini akan mengakibatkan hilangnya pergerakan sendi.
Rehabilitasi
Pada model percobaan, dengan menggunakan tehnik Continuous Passive Motion (CPM), ternyata dapat mencegah tulang rawan sendi dari kerusakan.


Komplikasi
Dini
- Kematian
- Kerusakan sendi
- Dislokasi patologik dari sendi
- Kematian tulang
Lanjut
-Penyakit degeneratif pada sendi
- Dislokasi permanen
- Fibrous ankylosis
- Bony ankylosis

Epidemiologi
- Sering terjadi bersamaan dengan osteomielitis hematogenous
- Merupakan penyakit yang sering timbul pada anak-anak, terutama bayi baru lahir yang menderita defisiensi
   imun
- Pada anak-anak, lokasi yang paling sering terjadi adalah pada sendi pinggul dan bahu
- Pada orang dewasa, dapat terjadi di sendi manapun Penyebab
 
- Bakteri yang paling sering menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah Stafilokokus aureus
- Bakteri lain yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah golongan Streptokokus,
   Pneumokokus, dan Salmonella.
- Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini adalah HIV, AIDS, dan penggunaan terapi
   adenokortikosteroid jangka panjang secara intraven.
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan darah rutin dapat menunjukkan adanya peningkatan sel darah putih dan laju endap darah

Jika terdapat kecurigaan kearah artritis septik akut, maka perlu dilakukan segera aspirasi dengan jarum pada sendi yang terkena sebagai langkah diagnostik dan juga untuk mengetahui bakteri apa yang menginfeksi supaya penanganannya tepat. Penemuan sel darah putih yang lebih dari 100.000/ml pada aspirasi jarum merupakan tanda kuat terjadinya artritis septik akut

Pemeriksaan foto roentgen dan juga ultrasonografi pada minggu pertama dapat menunjukkan terjadinya pembengkakan.

Appendisitis



Definisi
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks. Apendiks disebut juga umbai cacing. Kita sering salah kaprah dengan mengartikan apendisitis dengan istilah usus buntu, karena usus buntu sebenarnya adalah sekum. Organ apendiks pada awalnya dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh). Organ ini cukup sering menimbulkan masalah kesehatan dan peradangan akut apendiks yang memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumya berbahaya.

Gejala Dan Tanda

Gejala utama terjadinya apendisitis adalah adanya nyeri perut. Nyeri perut yang klasik pada apendisitis adalah nyeri yang dimulai dari ulu hati, lalu setelah 4-6 jam akan dirasakan berpindah ke daerah perut kanan bawah (sesuai lokasi apendiks). Namun pada beberapa keadaan tertentu (bentuk apendiks yang lainnya), nyeri dapat dirasakan di daerah lain (sesuai posisi apendiks). Ujung apendiks yang panjang dapat berada pada daerah perut kiri bawah, punggung, atau di bawah pusar. Anoreksia (penurunan nafsu makan) biasanya selalu menyertai apendisitis. Mual dan muntah dapat terjadi, tetapi gejala ini tidak menonjol atau berlangsung cukup lama, kebanyakan pasien hanya muntah satu atau dua kali. Dapat juga dirasakan keinginan untuk buang air besar atau kentut. Demam juga dapat timbul, tetapi biasanya kenaikan suhu tubuh yang terjadi tidak lebih dari 1oC (37,8 – 38,8oC). Jika terjadi peningkatan suhu yang melebihi 38,8oC. Maka kemungkinan besar sudah terjadi peradangan yang lebih luas di daerah perut (peritonitis).

Pengobatan

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan standar untuk apendisitis adalah operasi. Pernah dicoba pengobatan dengan antibiotik, walaupun sembuh namun tingkat kekambuhannya mencapai 35 %. Pembedahan dapat dilakukan secara terbuka atau semi-tertutup (laparoskopi). Setelah dilakukan pembedahan, harus diberikan antibiotika selama 7 – 10 hari.

Epidemiologi
Apendisitis paling sering ditemukan pada usia 20 sampai 40 tahun. Penyakit ini jarang ditemukan pada usia yang sangat muda atau orang tua, dikarenakan bentuk anatomis apendiks yang berbeda pada usia tersebut. 
Penyebab
Kita sering mengasumsikan bahwa apendisitis berkaitan dengan makan biji cabai. Hal ini tidak sepenuhnya salah. Namun yang mendasari terjadinya apendisitis adalah adanya sumbatan pada saluran apendiks. Yang menjadi penyebab tersering terjadinya sumbatan tersebut adalah fekalit. Fekalit terbentuk dari feses (tinja) yang terperangkap di dalam saluran apendiks. Selain fekalit, yang dapat menyebabkan terjadinya sumbatan adalah cacing atau benda asing yang tertelan.  Beberapa penelitian menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat terhadap timbulnya apendisitis. Kebiasaan makan makanan rendah serat dapat mengakibatkan kesulitan dalam buang air besar, sehingga akan meningkatkan tekanan di dalam rongga usus yang pada akhirnya akan menyebabkan sumbatan pada saluran apendiks.
Pemeriksaan Tambahan
Pada pemeriksaan laboratorium, yang dapat ditemukan adalah kenaikan dari sel darah putih hingga sekitar 10.000 – 18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih dari itu, maka kemungkinan apendiks sudah mengalami perforasi (pecah).
Pada pemeriksaan radiologi, foto polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit. Namun pemeriksaan ini jarang membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis. Ultrasonografi (USG) cukup membantu dalam penegakkan diagnosis apendisitis (71 – 97 %), terutama untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat keakuratan yang paling tinggi adalah dengan pemeriksaan CT scan (93 – 98 %). Dengan CT scan dapat terlihat jelas gambaran apendiks.
Meskipun terdapat beberapa pemeriksaan tambahan seperti diatas yang dapat membantu menegakkan diagnosis apendisitis, namun gejala klinis sangat memegang peranan yang besar.