Selasa, 14 Oktober 2014

Botolinum Toxin (BOTOX)

Definisi
Kalau kita mendengar kata “botox”, yang ada di pikiran kita kemungkinan besar adalah kulit kencang. Ya memang, botox dewasa ini sering digunakan sebagai salah satu obat kecantikan. Namun sebelumnya, marilah kita menelusuri sejarah perkembangan botulinum toxin ini.
Toksin Botulinum adalah toksin saraf yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Toksin (racun) ini merupakan salah satu yang paling berbahaya di dunia. Pada tahun 1950, peneliti menemukan bahwa dengan menyuntikkan toksin Botulinum ternyata dapat mengurangi kerja otot yang menyebabkan otot tidak mampu berkontraksi dalam waktu 4 – 6 bulan.
Awalnya, Alan Scott untuk pertama kalinya menggunakan toksin ini untuk mengatasi juling dan keluhan mata mengedip diluar kontrol kita (blepharospasme). Namun dewasa ini, ditemukan kegunaan toksin ini sebagai obat kosmetik. Pada saat penggunaan Botox untuk kepentingan pengobatan gangguan otot pada mata, ternyata juga didapatkan berkurangnya kerutan diantara kedua alis mata. Dan setelah dilakukan serangkaian uji klinik, pada tahun 2002 Botox telah mendapat ijin untuk digunakan sebagai obat kosmetik.

                                                  Gambar : Botox Sebelum dan Sesudah                                      


Ternyata Botox mempunyai sejumlah kegunaan lain disamping sebagai obat kecantikan, yaitu :
  1. Sakit kepala kronik
  2. Nyeri otot kronik
  3. Kaku leher
  4. Blepharospasme
  5. Keringat yang berlebihan
  6. Inkontinensia (ketidakmampuan menahan buang air) pada anak-anak
  7. Kekakuan yang diakibatkan oleh penyakit lain seperti stroke, Parkinson, dan Cerebral Palsy
  8. Gangguan sendi rahang
  9. Penyembuhan luka
  10. Air liur yang berlebihan
  11. Depresi
  12. Meningkatkan kecepatan pengosongan lambung
Namun, obat ini juga mempunyai efek samping, antara lain :
  1. Kelumpuhan
  2. Reaksi alergi
  3. Memar (lebih diakibatkan oleh cara penyuntikannya)
  4. Gangguan di wajah (senyum yang tidak simetris, kehilangan kemampuan menutup mata, kelopak mata yang turun)
  5. Kehilangan kemampuan mengunyah makanan yang keras
Untuk kepentingan kosmetik, Botox dibatasi dalam waktu penggunaannya. Jangka waktu penggunaannya dapat sekitar 6 minggu hingga 8 bulan. Semakin rendah dosis yang digunakan, semakin rendah juga derajat keracunannya. Jadi, sebelum kita memutuskan menggunakan Botox, sebaiknya kita konsultasi dahulu ke dokter kulit agar mendapat penjelasan yang lebih detail.


                                                                   Gambar : Botox



0 komentar:

Posting Komentar