Selasa, 14 Oktober 2014

Vaksin Penyebab Autisme?






Oleh: dr. Nadia Octavia

KlikDokter.com - Autisme merupakan suatu kondisi gangguan otak dimana terdapat kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kebanyakan penyandang autisme mengalami kesulitan dalam menjalin relasi dengan orang lain.
Gejala biasanya timbul sebelum anak berusia kurang dari 3 tahun:

- Terdapat gangguan keterlambatan belajar berbicara atau bahkan tidak bisa berbicara sama sekali
- Melakukan kegiatan ataupun perilaku yang berulang-ulang (repetitive) dan obsesif. Misalnya: melakukan
  suatu gerakan tubuh yang berulang dan akan kecewa dan marah jika rutinitas tersebut diubah.
- Tidak dapat melakukan kontak mata dengan lawan bicara
- Cenderung menarik diri dan lebih suka bermain sendiri.
Autisme cenderung bersifat genetik dan diturunkan. Meskipun dasar genetik masih kurang jelas, namun diduga dikarenakan adanya mutasi genetik. Selain itu, terdapat beberapa kontroversi terkait dengan kondisi lingkungan, misalnya: logam berat, pestisida, dan yang paling menjadi momok adalah vaksin.
Salah satu kandungan pada vaksin yang telah diteliti secara spesifik adalah thimerosal, yang sebelumnya pernah digunakan sebagai bahan pengawet pada beberapa jenis vaksin.
Thimerosal merupakan suatu jenis pengawet yang mengandung merkuri yang digunakan sejak tahun 1930. Thimerosal ditambahkan ke dalam vial (botol) vaksin untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur sewaktu jarum suntik memasuki vial. Namun, pada bulan Juli tahun 1999, the American Academy of Pediatrics dan beberapa pabrik farmasi memutuskan untuk menarik vaksin yang mengandung thimerosal dari peredaran.
Vaksin yang mengandung thimerosal tersebut ditarik dari peredaran karena diduga menyebabkan kondisi autisme. Penelitian dan studi terus dilakukan, namun ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara thimerosal dan kejadian autisme dan vaksin tersebut dinyatakan aman.

0 komentar:

Posting Komentar