Batu empedu merupakan bahan kristalin yang dibentuk oleh tubuh yang mengalami penimbunan. Batu empedu dapat terjadi disepanjang sistem empedu, meliputi kantung empedu dan juga saluran empedu.
Gejala
Biasanya batu empedu pada awalnya tidak memberikan
keluhan apa-apa. Namun, jika sudah berukuran lebih dari 8mm
(kemungkinan terjadi penyumbatan saluran empedu lebih besar) barulah
akan menimbulkan gejala. Karena pada dasarnya kantung empedu itu
berkontraksi, maka batu yang ada di kantung empedu akan berusaha
didorong keluar, hingga pada suatu keadaan (batu yang berukuran besar),
batu yang terdorong keluar akan menyangkut di saluran empedu. Keluhan
utamanya berupa nyeri (biasanya hilang timbul) yang sangat hebat di
perut kanan atas yang menjadi semakin hebat seiring dengan waktu (dalam
beberapa jam). Dapat juga dirasakan nyeri pada punggung (diantara
kedua tulang belikat) atau pada pundak kanan.
Serangan nyeri ini biasanya timbul setelah makan
makanan berlemak dan sering terjadi pada malam hari. Gejala nyeri ini
mirip dengan nyeri yang dirasakan jika seseorang menderita batu
ginjal. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri ini adalah dengan minum
banyak air pada awal serangan. Cara lain adalah dengan mengonsumsi
magnesium diikuti dengan minum cairan yang pahit seperti kopi satu jam
kemudian. Cairan yang pahit menstimulasi laju aliran empedu.
Penelitian menunjukkan rendahnya angka kejadian batu empedu pada
peminum kopi.
Selain nyeri, terdapat beberapa gejala lainnya.
Seperti mual dan muntah, kentut, dan diare. Jika gejala yang telah
disebutkan terdahulu disertai dengan demam (tidak terlalu tinggi),
mata atau kulit menjadi kuning, dan tinja berwarna seperti dempul,
maka sebaiknya kita langsung berkonsultasi ke dokter.
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan terbaik untuk dapat melihat adanya betu
empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan kolesistografi (foto roentgen
dimana kita sebelumnya diminta untuk menelan suatu cairan zat kontras
yang dapat terlihat pada foto). Pada pemeriksaan laboratorium darah,
akan terlihat pola fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin direk, bilirubin
indirek, dll) yang abnormal.
Penatalaksanaan- Pengobatan
Batu empedu kolesterol terkadang dapat dilarutkan dengan obat ursodeoxycholic acid. Batu di saluran empedu dapat diatasi dengan suatu tehnik yang dinamakan Edoscopic Retrograde Sphinceterotomy (ERS) diikuti dengan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP).
Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan,
lambung dan ke dalam usus halus. Lalu otot sfingter dibuka agak lebar
sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus
halus. Hal yang sering menjadi salah persepsi adalah penggunaan
gelombang ultrasound (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) untuk memecah batu empedu. Memang ERCP berguna untuk memecah batu ginjal, namun tidak untuk batu empedu.
- Operasi
Pengangkatan kantung empedu merupakan tindakan yang
sangat baik dalam mengatasi batu empedu. Namun hanya pasien yang
mengalami gejala yang boleh dilakukan tindakan ini. Jika pasien tidak
merasakan apa-apa, maka tidak dilakukan tindakan apa-apa. Pada beberapa
orang (5-40%), setelah diangkat kantung empedunya, maka akan timbul
gejala berupa perasaan tidak nyaman pada perut dan nyeri yang menetap
pada perut kanan atas. Ada 2 pilihan operasi, operasi terbuka dan
operasi laparoskopi (semi tertutup)
- Alternatif
Ada suatu terapi alternatif yang dinamakan
“gallbladder flush” atau “liver flush”. Jadi dalam terapi ini, kita
minum 4 gelas “apple cider” dan makan 5 buah apel per hari selama 5
hari, lalu segera setelah itu mengonsumsi magnesium dan kemudian minum
jus lemon atau anggur yang dicampur minyak olive sebelum tidur.
Paginya, kita akan mengeluarkan kotoran berwarna hijau dan sesuatu
yang berwarna coklat (yang diyakini merupakan batunya) tanpa rasa
sakit.
Pencegahan
Batu empedu sebagian besar berasal dari
kolesterol, maka dari itu sebaiknya kita mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol tinggi seperti makanan berlemak, terutama yang
mengandung lemak hewani.
Karakteristik
Batu empedu dapat bervariasi ukurannya, dari
sebesar pasir hingga sebesar bola golf. Jumlah yang terbentuk juga bisa
mencapai beberapa ribu. Bentuknya juga berbeda-beda tergantung dari
jenis kandungannya. Secara garis besar, batu empedu dapat dibedakan
menjadi 2 jenis :
- Batu kolesterol
Jenis kolesterol ini merupakan 80% dari keseluruhan
batu empedu. Penampakannya biasanya berwarna hijau, namun dapat juga
putih atau kuning. Batu kolesterol dapat terbentuk jika empedu
mengandung terlalu banyak kolesterol dibadingkan dengan garam empedu.
Selain itu 2 faktor yang berperan dalam pembentukan batu kolesterol
adalah seberapa baik kantung empedu kita berkontraksi untuk
mengeluarkan empedu dan adanya protein dalam hati yang berperan untuk
menghambat masuknya kolesterol kedalam batu empedu.
Kenaikan hormon estrogen (kehamilan, mendapat terapi hormon, dan KB) dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam empedu dan mengurangi kontraksinya, sehingga mempermudah pembentukan batu empedu.
Kenaikan hormon estrogen (kehamilan, mendapat terapi hormon, dan KB) dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam empedu dan mengurangi kontraksinya, sehingga mempermudah pembentukan batu empedu.
- Batu pigmen
Batu jenis ini berukuran kecil, berwarna gelap dan
terbuat dari bilirubin atau kalsium. Berjumlah sekitar
20% dari
keseluruhan batu empedu. Biasanya batu jenis ini dijumpai pada
pasien-pasien dengan
keadaan/penyakit sirosis, infeksi saluran empedu,
kelainan darah yang bersifat menurun, dan anemis sickle
cell.
Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan segera
menimbulkan infeksi di dalam
saluran. Bakteri bisa menyebar melalui
aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
Penyebab
Biasanya batu empedu banyak dijumpai pada wanita yang :
Penyebab
Biasanya batu empedu banyak dijumpai pada wanita yang :
-Berusia lebih dari 40 tahun
- Kegemukan
- Tidak mempunyai anak (fertil)
- Mempunyai faktor keturunan
Tidak terbukti bahwa ada hubungan antar pola makan
dengan pembentukan batu empedu. Namun masih dipercaya bahwa makanan
rendah serat, tinggi kolesterol, dan tinggi karbohidrat dapat berperan
dalam pembentukan batu empedu. Faktor lain yang mungkin mempunyai
peranan dalam pembentukan batu empedu adalah kehilangan berat badan
yang drastis, kesulitan buang air besar, sedikit makan ikan, dan
konsumsi rendah folat, kalsium, dan vitamin. Namun, anggur dan roti
gandum dapat menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
0 komentar:
Posting Komentar