Klikdokter.com - Setelah
melahirkan buah hati tercinta, langkah berikutnya adalah memberi ASI.
Tentunya Ibu harus memperhatikan kesehatan dan asupan gizi dirinya
sendiri agar sang bayi dapat menerima nutrisi terbaik dari ASI. Salah
satu masalah kesehatan yang paling sering dialami ibu menyusui adalah
anemia atau kekurangan darah.
Anemia
adalah kurangnya masa sel darah merah. Atau dalam kondisi lain,
ditemukannya kurangnya kadar Hb di dalam darah. Kurangnya sel darah
merah ini mengakibatkan penyebaran oksigen ke seluruh organ tubuh
menjadi berkurang.
Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen dalam peredaran darah, maka organ tubuh tidak dapat bekerja dengan maksimal. Oksigen
dalam sel darah merah ini sangat penting untuk “menggerakkan” organ
tubuh seperti otak, jantung, usus dan lainnya. Ibarat mobil yang
kekurangan bensin, tubuh Ibu akan sering kehilangan tenaga karena
kekurangan ‘bahan bakar’.
Bahaya Anemia Pada Ibu Menyusui
Anemia seringkali terjadi tanpa disadari. Gejala umum
anemia seperti cepat merasa lelah, lemas, pucat, pusing dan nafas
pendek-pendek sering disalahartikan sebagai kelelahan karena kurang
istirahat atau tidur, situasi yang biasa dialami para Ibu yang baru
melahirkan. Padahal jika tidak segera ditangani, anemia sangat berbahaya
bagi kesehatan Ibu dan bayinya, seperti:
- Perasaan depresi setelah melahirkan karena menurunnya energi dan kinerja fisik Ibu
- Respon imun tubuh Ibu menurun, ini dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat sehingga berisiko
terjadinya peradangan pada kelenjar susu. Jika puting Ibu terluka dalam proses menyusui,
penyembuhannya bisa menjadi lebih lama, dimana akan mengganggu produksi ASI
- Meningkatnya risiko anemia pada bayi yang diberi ASI, dimana ini dapat berpengaruh pada
perkembangan fisik dan mentalnya, seperti tingkat intelejensinya menurun dan daya tahan tubuhnya
berkurang sehingga rentan terhadap infeksi
- Bayi yang menerima ASI dari ibu yang anemia juga berisiko kehilangan kesempatan mendapat nutrisi
terbaik untuk otaknya dalam periode emas hidupnya, yaitu usia 0 – 2 tahun
Pencegahan Anemia Pada Ibu Menyusui
Anemia pada ibu menyusui dapat dicegah dengan mengetahui gejala-gejalanya, yaitu:
· Badan lemah seperti tidak bertenaga dan cepat lelah
· Mudah mengantuk
· Nafsu makan menurun
· Pusing atau mata berkunang-kunang jika bangkit dari duduk
· Sering sakit kepala
· Daya konsentrasi ibu menurun
· Stamina dan daya tahan tubuh melemah, sehingga gampang sakit
· Warna kulit lebih pucat dari biasanya, terutama bibir, bagian dalam kelopak mata bawah dan kuku
· Sering sesak napas, nafasnya pendek-pendek
· Dalam kasus tertentu dapat mengakibatkan gagal jantung dan pembesaran limpa atau hati
Selain itu, Ibu juga berisiko anemia jika
memiliki jarak antar kehamilan yang pendek (kurang dari 2 tahun), atau
melahirkan di usia lebih dari 35 tahun.
Cegah Anemia dengan Pola Makan Sehat
Anemia terjadi karena Ibu kekurangan asupan
zat besi dan asam folat dalam makanan sehari-hari. Karenanya penting
sekali bagi ibu yang sedang menyusui untuk rajin mengkonsumsi sumber
makanan yang kaya akan zat besi seperti daging, ikan, telur, hati,
sayuran berdaun hijau (seperti daun singkong, kangkung, bayam, dsb),
kacang-kacangan, sereal dan gandum. Jika dibutuhkan, Ibu menyusui juga
dapat mengkonsumsi suplemen penambah darah yang mengandung zat besi
untuk menambah level zat besi dalam tubuh, karena setidaknya ibu
menyusui membutuhkan 10mg zat besi per harinya.
0 komentar:
Posting Komentar