Jenis-jenis Pemeriksaan HIV/AIDS
HIV/AIDS termasuk jajaran penyakit yang mempunyai tingkat penularan yang
sangat tinggi. Hal ini terjadi karena seringkali seseorang tidak menyadari
bahwa dirinya telah terinfeksi HIV, sehingga menjadi sumber penularan bagi
orang lain.
Seseorang terkena HIV biasanya diketahui jika telah terjadi Sindrom
Defisiensi Imun Dapatan (AIDS) yang ditandai antara lain penurunan berat badan,
diare berkepanjangan, Sarkoma Kaposi, dan beberapa gejala lainnya.
Berkembangnya teknologi pemeriksaan saat ini mengijinkan kita untuk
mendeteksi HIV lebih dini. Beberapa pemeriksaan tersebut antara lain adalah :
ELISA
ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi
antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus HIV. Antibodi tersebut biasanya
diproduksi mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah
terpapar virus HIV. Kerena alasan inilah maka para ahli menganjurkan
pemeriksaan ELISA dilakukan setelah minggu ke 12 sesudah melakukan aktivitas
seksual berisiko tinggi atau tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi.
Tes ELISA dapat dilakukan dengan sampel darah vena, air liur, atau air
kencing.
Saat ini telah tersedia Tes HIV Cepat (Rapid HIV Test). Pemeriksaan ini
sangat mirip dengan ELISA. Ada dua macam cara yaitu menggunakan sampel darah
jari dan air liur.
Hasil positif pada ELISA belum memastikan bahwa orang yang diperiksa telah
terinfeksi HIV. Masih diperlukan pemeriksaan lain, yaitu Western Blot atau IFA,
untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan ELISA ini. Jadi walaupun ELISA menunjukkan
hasil positif, masih ada dua kemungkinan, orang tersebut sebenarnya tidak
terinfeksi HIV atau betul-betul telah terinfeksi HIV.
Western Blot
Sama halnya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibodi terhadap
HIV. Western blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini
lebih sensitif dan lebih spesifik, sehingga kasus 'yang tidak dapat
disimpulkan' sangat kecil. Walaupun demikian, pemeriksaan ini lebih sulit dan
butuh keahlian lebih dalam melakukannya.
IFA
IFA atau indirect fluorescent antibody juga meurupakan pemeriksaan
konfirmasi ELISA positif. Seperti halnya dua pemeriksaan diatas, IFA juga
mendeteksi antibodi terhadap HIV. Salah satu kekurangan dari pemeriksaan ini
adalah biayanya sangat mahal.
PCR Test
PCR atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa
langsung keberadaan virus HIV di dalam darah. Tes ini dapat dilakukan lebih
cepat yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV. Tes ini sangat mahal
dan memerlukan alat yang canggih. Oleh karena itu, biasanya hanya dilakukan
jika uji antibodi diatas tidak memberikan hasil yang pasti. Selain itu, PCR
test juga dilakukan secara rutin untuk uji penapisan (screening test)
darah atau organ yang akan didonorkan.
Bacaan :
- Beyond Basics: What kinds of HIV screening tests are available in the United States?
- HIV Test.
- ELISA/Western blot tests for HIV.
- Understanding Your HIV Test Results.
0 komentar:
Posting Komentar