Klikdokter.com - Ada
pepatah mengatakan bahwa jangan suka cepat marah, karena Anda akan
lebih cepat tua. Jika ditelaah dari segi medis, hal ini bisa jadi ada
benarnya. Jika Anda marah, akan terjadi peningkatan berbagai senyawa
pro-inflamasi dan terjadi pengaktifan saraf
simpatis. Senyawa ini akan meningkatkan risiko Anda terkena berbagai
penyakit jika berlangsung secara terus menerus. Penelitian terakhir juga
menyatakan hubungan antara kemarahan dan kejadian serangan jantung.
Apa saja bahaya marah?
Penelitian
terbaru menyatakan bahwa orang-orang yang suka marah memiliki risiko
lebih tinggi mengalami serangan jantung. Tidak hanya serangan jantung,
pemarah juga memiliki peningkatan risiko terkena stroke dalam beberapa
jam pasca kemarahan. Dalam waktu dua jam setelah seorang marah, terjadi
peningkatan kejadian serangan jantung sebesar lima kali dan peningkatan stroke sebesar empat kali. Selain itu pada pemarah juga terjadi peningkatan terjadinya gangguan irama jantung.
Penelitian
ini menekankan bahwa episode marah berulang dapat meningkatkan risiko
seorang mengalami serangan jantung. Pada orang yang marah hanya dengan
frekuensi satu kali dalam satu bulan peningkatan risiko terbilang kecil.
Peningkatan risiko penyakit jantung terlihat cukup besar, khususnya
pada mereka yang sering marah dan memiliki berbagai faktor risiko
penyakit jantung dan stroke.
Mengapa marah bisa menyeabkan serangan jantung?
Pada
pasien yang sedang marah, akan terjadi peningkatan saraf simpatis yang
berujung pada peningkatan denyut jantung. Hal ini berakibat pada
peningkatan kebutuhan otot jantung terhadap asupan darah.
Permasalahannya adalah pada individu tertentu yang memiliki faktor
risiko serangan jantung, ukuran pembuluh darah jantung sudah mengecil
akibat penebalan dinding pembuluh darah jantung. Peningkatan kebutuhan
darah oleh jantung tidak dapat dipenuhi dengan baik pada orang-orang ini
dan mengarah pada serangan jantung.
Jadi,
ketika menghadapi masalah, cobalah untuk lebih tenang menghadapinya.
Namun tentu kemarahan bukanlah faktor mutlak serangan jantung. Kami
menghimbau agar Anda selalu menjaga pola hidup sehat seperti pola makan
sehat, hindari merokok, dan olahraga teratur, untuk menurunkan risiko serangan jantung dan stroke di masa yang akan datang.
0 komentar:
Posting Komentar